Menurut pemikiran, dengan didasarkannya oleh ramalan teori alamraya, menutup kenisbian umum Einstein, sepertinya tidak akan ada seorangpun yang tidak mempercayainya, kiamat alamraya tersebut merupakan menciutnya alamraya kita, kembali kepada kejadian semula, yaitu kepada kemanunggalan (=Singularity). Dikarenakan awal kejadiannya adalah letusan dari kemanunggalan, maka akhirnya harus bertubrukan menyatu atau menggumpal kepada kemanunggalan kembali. Dari pemikiran tersebut, para ilmuwan telah dapat menggambarkan tahap-tahap peristiwa kejadiannya, seperti fase kejadian berkembang hanya dalam kondisi sebaliknya.
Menurut ukuran kosmologi (=ilmu asal kejadian alam) alamraya-menutup, lingkaran alamraya yang dapat diteliti sekarang ini kira-kira 5.000 mega perdetik (1 perdetik = 3,26 tahun cahaya). Kumpulan galaksi umumnya dipisahkan oleh jarak puluhan sampai ke ratusan megaparsek, serta hanya mengisi kurang lebih satu persen alamraya.
Sewaktu penciutan alamraya mencapai lingkaran ruang 1/5 dari lingkaran sekarang, kumpulan galaksi akan mengisi 100% ruang yang ada. Artinya, diantara kumpulan galaksi tersebut tidak terdapat ruang antara lagi. Jikalau alamraya diisi oleh satu miliar galaksi, para astronom yang hidup pada massa itu bakal menyaksikan tabrakan antara dua galaksi kira-kira setiap 100 tahun. Peristiwa tabrakan tersebut akan meningkat lebih cepat.
Sewaktu lingkaran alamraya telah menciut sampai dengan 1/50 lingkaran sekarang, kepadatan rata-rata alamraya hampir 1 atom percm kubik, atau kira-kira sama dengan padatnya galaksi Bima Sakti sekarang ini . pada tingkat ini, pendapat kita mengenai galaksi menjadi hilang. Jikalau pada masa itu masih ada manusia yang hidup, maka mereka tidak akan menyaksikan galaksi-galaksi lagi, tetapi berupa bintang-bintang yang bertebaran di sekeliling langit. Juga tidak akan ada bintang raksasa dan maharaksasa, sebab bintang yang seperti itu telah terbakar habis sebelumnya. Yang terlihat tinggal bintang-bintang jenis kate putih yang hidupnya lama dan stabil.
Menurut perhitungan kondisinya, pada masa itu bintang-bintang baru yang dalam evolusinya bisa menghadirkan kehidupan, masih dapat lahir.tetapi dikarenakan galaksi-galaksi telah bersatu, tidak ada ikatan gravitasi galaksi, sehingga semua bintang bergerak kemana-mana tanpa ada tujuan, seperti molekul-molekul gas dalam air yang bergolak. Jikalau masih ada manusia yang hidup di planet yang diorbitkan oleh suatu bintang, bisa jadi pada akhirnya akan menyaksikan mataharinya hancur lebur saling bertabrakan dengan bintang yang lainnya yang saling bergerak cepat disekelilingnya. Juga kehidupan mereka selalu dihantui oleh ketakutan, sebab bintang-bintang kate putih di sekeliling dunia meluncur dalam kecepatan yang hampir sama dengan kecepatan cahaya , yang pada akhirnya akan mengganggu matahari dengan gaya pasang surut yang kuat yang dapat menyebabkan matahari meledak karena dipicu oleh gaya nuklir baru.
Ini merupakan skenario fiksi yang digambarkan oleh para ilmuwan dengan mengenyampingkan akibat-akibat lain dari hukum-hukum yang ada untuk manusianya. Sebab menurut ukuran langit, bintang tersebut termasuk benda yang sangat keil sekali yang tidak akan sering sekali tubrukan sampai dengan tahap menciutnya alamraya paling akhir, yaitu sewaktu lingkaran alamraya hanya seperseratus juta atau sepersemiliar lingkaran sekarang. Rembesan latar belakang gelombang mikro langit yaitu rembesan sisa dair letusan besar yang sekarang mulai mendingin sampai dengan suhu 2,7 K atau hampir 3 di atas nol mutlak, massa lingkaran alamraya 1/100 dari ukuran sekarang akan mencapai 2700 K, hampir sama dengan suhu permukaan bintang, langit akan berubah-ubah menjadi lebih terang, sampai dengan terangnya sama dengan matahari, yang panasnya tidak akan tertahankan oleh makhluk hidup, segala makhluk hidup lain bukan hanya akan meleleh lagi tetapi sampai dengan menguap. Keadaan langit seperti itu akan terlihat seperti melelehnya perak.
Muka bintang harus mengocorkan rembesan tenaga yang dibangun dari tungku nuklir di dalam perutnya. Keadaan itu bagus jika keadaan di sekelilingnya dingin sekali seperti keadaan sekarang ini. Tapi pada keadaan suhu latarnya naik, bintang tersebut harus membesar dengan meningkatkan suhnya untuk mengoxorkan tenaga dalamtingkat yang seimbang. Masa tersebut berlangsung tidak lama. Setelah suhu latar langit melebihi batas suhu muka bintang, lapisanmuka bintang akan mulai bergolak. Elektron-elektron dari bahan antar bintang akan terlepas dari ikatan proton dan neutron, menyisakan kelompok inti yang disebut plasma dan elektron bebas.
Setiap rembesan seperti cahaya atau gelombang mikron mendorong tekanan. Sewaktu suhu latar belakang gelombang mikro naik melebihi suhu bintang, tekanan rembesan latarbelakang akan ditekan perlahan. Akhirnya bintang-bintang dapat menciut atau sewaktu rembesan latar belakang meningkat seribu kali, obor bintang yang tersisa dapat meletuskan bintangnya dalam wujud nova atau supernova. Dapat jadi, menciut atau runtuhnya bintang-bintang itu berlangsung selama 100.000 tahun.
Pada saat-saat akhir sebelum tubrukan besar (Big Crunc) menurut penelitian mesin pemercepat zarah, jumlah zarah-zarah ganjil akan bertambah. Foton-foton bakal saling bertubruhkan untuk menghasilkan pasangan inti elektron-positron, lalu neutron dan proton, lalu quark-quark, serta akhirnya zarah-zarah yang sampai saat ini belum dapat diteliti oleh percobaan laboratorium, dikarenakan massanya sangat pada, sampai dengan oleh mesin penghancur zarah atom terbesar saat ini belum dapat ditemukan.
S. Anwar Effendie. Runtuyan ngariutna alamraya. Galura, Hal 7, minggu iv, Juli 1992, Muharam 1513 H, Sura 1925.
Nungtut elmu nyucruk panemu, nyuprih pangarti ngala kabisa, keur miceun katuna.
Saturday, July 21, 2007
KEJADIAN MENCIUTNYA ALAM RAYA
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment