Halaman

Tuesday, August 23, 2011

Kesalahan Dalam Pengukuran Skala Dalam penelitian

Skala pengukuran merupakan aspek yang sangat penting dalam penelitian terutama untuk penelitian kuantitatif yang membutuhkan hipotesis, sekali kita salah membuat skala ukur mengakibatkan terjadi kesalahan dalam pelaksanaan uji hipotesis. Skala pengukuran sangat erat sekali pula dengan variabel penelitian.

variabel penelitian untuk data kuantitatif secara umum bisa dibagi menjadi 2 kelompok besar yaitu :
  1. Data Diskrit
  2. disebut juga variabel nominal (kategorik) karena hanya dapat dikategorikan atas 2 kutub yang berlawanan yakni "Ya" dan "Tidak", "Pria - Wanita" dlsb. angka yang digunakan dalam variabel ini hanya digunakan untuk menghitung banyaknya variabel, sehingga angka dinyatakan sebagai frekuensi
  3. Data Kontinum
  4. dipisahkan menjadi 3 variabel kecil yaitu :
  • Ordinal : menunjukkan tingkatan, atau variabel "lebih kurang"
  • Interval : mempunyai jarak, dan jaraknya dapat diketahui dengan pasti
  • Rasio : merupakan variabel perbandingan, dalam hubungan antar sesamanya merupakan "sekian kali"
Lalu bagaimana dengan yang hasil penelitiannya berupa tinggi, rendah misal pada pengetahuan, sikap, dan lain-lain apakah betul skalanya adalah ordinal ......?

Pembahasan
Prinsip dari skala ordinal adalah adanya adanya tingkatan, TINGKATAN disini bukan dalam hal bahasa, yang berarti ketika hasil ukurnya seperti yang di atas (tinggi, rendah atau baik, buruk dll) tidak selalu berupa skala ordinal, yang mungkin saja jika dilihat dari filosofinya bisa berarti : hanya berupa pengelompokan (kelompok dengan hasil tinggi dan kelompok dengan hasil rendah) dan hal ini berarti menjadikan skala pengukurannya menjadi nominal.

cara-cara merubah variabel kontinum menjadi diskrit (nominal)
  1. tentukan batas misalnya nilai rata-rata, maka angka di atas rata-rata diberikan "tinggi/ya" dan di bawah rata-rata diberi "rendah/tidak"
  2. mengambil satu nila diberi "ya" dan selain nilai itu diberi "tidak"
contoh : hasil ujian metode penelitian mempunyai range 40 berjarak antara nilai 55 sampai dengan 95 (interval), hasil perhitungan misalnya didapatkan rata-ratanya 73 maka untuk menjadi diskrit diambil nilai 73 sebagai batasan dan dinilai sebagai "tinggi" untuk data di atasnya dan selain itu diberi nilai "rendah"

sumber utama : Arikunto, Edisi Revisi 2010
bersambung........jika saya sempet

No comments: